January 31, 2014

Sebulan bersama Choco

Tanggal 28 Januari kemarin tepat satu bulan si Choco tinggal dirumah. Walaupun saya nggak tahu pasti choco umurnya berapa, tapi berdasarkan pengamatan saya, waktu pertama kali datang kemarin itu dia masih berumur dua mingguan, soalnya badannya masih sangat kecil dan masih susah makan atau minum. Tapi saya pun menetapkan tanggal 28 Desember juga sebagai hari ulangtahunnya si Choco, biar kompakan gitu sama maknya XD

Sebulan bersama choco, bukanlah hal yang mudah, karena seperti yang saya bilang tadi, waktu pertama kali datang, choco sama sekali nggak mau makan ataupun minum. Awalnya saya mencoba memberi dia susu formula, berbekal ilmu yang saya lupa-lupa ingat yang saya dapatkan dari membaca komik detective conan, yaitu cara memberi minum anak kucing yang masih sangat kecil namun sudah tidak bersama induknya adalah dengan memberinya susu formula yang diencerkan 3x dari yang biasanya manusia minum, kemudian dihangatkan sampai sama dengan suhu tubuh manusia baru dituang diwadah, namun si choco muda sama sekali tidak meminumnya :(
Karena selama dua hari dia tidak makan atau minum apapun (saya mencoba memberikannya makanan kucing Meow yg sudah saya hancur-hancurkan, tapi nggak dimakan juga) saya pun takut si Choco lama-lama bakalan mati kelaparan. Tapi akhirnya malam hari kedua si choco pun mau meminum air putih hangat yang saya kasih :') *sampai nangis terharu saya waktu itu* dan besoknya dia juga mulai memakan makanan nya \(^O^)/, bahagia sekali saya waktu itu, saya pun tak cemas lagi si Choco bakalan mati kelaparan.

Mengurus Choco selama sebulan juga susah-susah gampang. Rasanya kayak punya anak yang baru lahir (walaupun saya belum pernah punya anak, tapi tau lah rasanya berdasarkan cerita yang saya dengar dari teman dan keluarga). Sampai minggu pertama si Choco hobby "menangis", iya.. jadi si Choco hobby banget mengeong-ngeong dengan suara cempreng khas anak kucing baru lahir, saya kadang sampai emosi karena nggak tau musti ngapain dan musti bagaimana supaya si choco diam :3
Biasanya kalau habis saya pukpukin atau belai-belai baru deh mau diam, tapi itu kadang-kadang baru berhasil, pokoknya persis kayak anak bayi manusia yang baru lahir deh, yang suka banget nangis tengah malam, sampai bikin maknya pengen melambaikan tangan ke kamera (lu kate masih dunia lain, ra'?)

And then..

January 24, 2014

Free Topi dan Burger dari mas-mas Wendy's yang baik hati

Selamat tengah malam :)

Saya mau bercerita sedikit sebelum tidur, tentang pengalaman 'konyol' dan bahagia saya sore tadi bersama dua cowok ganteng saya, bukan, saya nggak pacaran sama dua cowok sekaligus kok, tapi mereka adalah sahabat saya, cowok-cowok ganteng yang sudah pada punya pacar, ahahhaa...
Jadi ceritanya sehabis mutar-mutar di salah satu pusat perbelanjaan di kota Makassar, yaitu MTC, (yang rencana awalnya saya pengen beli Handphone baru, malah berakhir nggak beli apa-apa karena galau mau beli Handphone apa :3 Ada saran? *nyari handphone touch screen yang kameranya bagus dan tahan banting*) kami bertiga  *saya, bang deny, dan yogha* memutuskan untuk singgah makan si salah satu restoran cepat saji yang baru buka di sana, yaitu Wendy's XD

Berhubung ini kali pertama kami makan disini, jadi kami bertiga belum terlalu familiar dengan menu-menunya, beda kalau makan di mcD, tanpa liat menupun sudah tau mau pesan apa beserta harganya berapa, hehehe.. sehingga kami sempat "berulah" dan bikin heboh pas memesan makanan.
Mba-mba wendy's : "Siang mba', makan sini?" (sambil naruh nampan dan kertas di atas nampan, yang gambarnya ada labirin-labirin gitu, bisa dimainin, eh, si Yogha malah main ambil aja kertas itu, terpaksa diganti lagi sama mba'nya dengan kertas yang baru, ahahaha..)
Sy: "Iya mba', makan disini, tapi nanti kami makannya di meja sana mba', kalau makan dimeja counter ini, jadi menghalangi dong nanti" (saya mulai melucu ke mba-mba nya)
MMW:  *ketawa kecut* (mungkin menganggao leluconku nd lucu :3*
Sy: "Iya, jadi kami pesan Cheesburger satu, double cheeseburger deluxe satu, dan crispy cheese burger satu"
MMW: *sibuk ngetik sana-sini dan masih pusing dengan pesanan-pesanan kami, karena saya menyebutkan pesanan sambil ketawa-ketawa dan terbata-bata bilangnya*
Si Yogha dan Bang Deny malah asyik mainin kertas labirin itu, sibuk gambar sana-sini nyari jalan menuju finishnya, dan saya juga ikut memperhatikan mereka.
Dan eh, ternyata mba'nya salah dengar pesanan saya, dan saya pun menyebutkan ulang masing-masing pesanan tadi, sampai perlu manggil pegawai lainnya karena mba'nya tadi bingung dengan pesanan saya, dan mesin kasirnya. Setelah berhasil mendapatkan jalan keluar di permainan labirin tadi, saya pun memperlihatkan kertas itu ke Mas-mas Wendy's (Mba'-mbanya menyerah menghadapi saya karena masih beberapa kali bingung) yang sekarang melayani kami.
Sy: "Mas, berhasil didapat ini jalan keluarnya, ada hadiahnya nd?" (saya bertanya dengan cueknya sama masnya yang masih bingung dengan mesin kasirnya, aahahahha..)
Mas-mas Wendy's: "Aii.. Nd ada mba.."
Sy: "Aiii... masa' nda ada mas, berhasil mi lagi di dapat, ahahaha.." (niatnya becanda, cuman pengen heboh aja)
Mas-mas Wendy's: "Oohh.. tunggu dulu mba.." (beranjak dari tempatnya dan menuju counter sebelah, mencari sesuatu) "Ini, mba hadiahnya.." (sambil senyum, mas-masnya itu ngasih saya topi merah yang ada tulisan Wendy's nya sebagai hadiah)
Sy: "Serius ki ini, mas? yeyyyyy... Ambil mi ini yog, siapa tau kalau belanja ko lain kali disini, baru pakai ini topi, dikasih ko diskon, ahahahaha..."
Mas-mas Wenndy's: (senyum sambil kembali menanyakan pesanan kami)
Untungnya setelah beberapa kali salah pesan dan sempat bercanda-bercandaan di depan counter itu, kami pun berhasil memesan dan mendapatkan makanan kami, tapi sayangnya makanan saya harus ditunggu, nanti diantarkan kata mas-masnya.

Tiga softdrink, Cheese burger pesanan yoga, dan double cheeseburger deluxe pesanan bang deny.
Eh, itu juga penampakan games labirin berhadiah topi tadi XD


Pak Yogha dengan topi barunya, cieee..
*sudah mirip pegawai disini*

Tidak lama kemudian, datanglah mas-mas yang tadi ng-bawai burger pesanan saya, dan mas yang tidak saya tahu namanya itu pun, ngasih saya kita, Free burger Crispy Cheese, kayak pesanan saya.
Mas-mas Wendy's yg tidak saya tahu namanya: "Ini burger pesanannya mba, dan ini saya kasih bonus satu sebagai compliment saya.." (sambil pasang senyum yang paling manis)
Sebenarnya saya nggak terlalu yakin masnya ngomong compliment atau apa, pokoknya yang saya artikan itu sebagai ucapan terimakasih atau senang dengan sikap kami, hehehe... *padahal tadi jadi biang rusuh*
Sy: "Eh??" (pasang wajah sok kaget namun bahagia) "makasih banyak mas.." (pasang senyum paling manis juga"
Mas-mas Wendy's: "Iya, mba.." 
Dan, mas-mas itu pun berlalu sambil membawa nampannya.
Dan kami pun bahagia mendapat tambahan burger lagi, ahahahaha...

Burgernya jadi 4 biji
Burger  pesananku, dan tambahan burger dari mas-mas yang baik hati XD

Pas pulang pun, kami masih sempat heboh dan dadah-dadahan sama pagawai yang ada di counter wendy's tadi, ahahahaha.. kocak banget dah pokoknya XD

Sekian cerita saya malam ini, berhubung sudah hampir jam 3 subuh, sudah saatnya saya tidur, kalau bisa (damn you, insomnia!)
Senang banget bisa quality time, seru-seruan dan konyol-konyolan bareng cowok-cowok gantengku hari ini (sayangnya kurang 2 biji, gias dan acer nggak ikut :3 )

Ja.. Oyasumi..
>.<


Yang wajahnya semuda Maudy Ayunda,
~RARA







January 22, 2014

Sahabat yang Perhatian dan Choco Bath Time

Selamat pagi dunia maya..
Kemarin seharian (nggak seharian juga sih..) saya meringkuk di dalam kamar karena demam dan terkena alergi obat, perpaduan yang sangat bagus memang -_-a. Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, Makassar juga lagi sibuk-sibuknya dengan hujan, dan saya yang emang akhir-akhir ini sangat banyak kegiatan outdoor, jadi salah satu korbannya karena kemana-mana malas bawa payung atau pakai jaket tebal, dan karena emang daya tahan tubuh saya sedang manja, jadi lah saya demam dan pas minum obat, eh, malah alergi, mulut dan hampir semua bagian muka saya bengkak-bengkak, badan juga memerah, ah.. benar-benar cobaan yang lumayan berat di dua hari kemarin.
Belum lagi keadaan hati masih porak poranda (ceilah..) lengkap lah sudah.

Tapi, ketika lagi merasa sendiri saat sakit itu, ternyata masih ada orang-orang yang perhatian sama saya *bahagia*. Ada yang telponin sampai berjam-jam cuman buat saya jadikan tempat curhat dan kasih nasehat ini itu biar saya kembali waras, ada yang datang ke rumah siang-siang buat bawain nasi goreng dan obat (tapi ujung-ujungnya obatnya malah bikin alergi :3 ), ada yang datang ke rumah malam-malam buat bawain susu ultra sekotak besar dan sup hangat, dan ada yang smsin doain semoga lekas sembuh (lengkap dengan emoticon cium peluknya) dan nasehatin biar nggak begadang, hehehe.. Pokoknya bahagia banget deh dapat perhatian dari mereka semua. Thanks to my bebeb-bebeb Acer, Yogha, kak Icha, Bang Deny, Gias (my tweenies) dan Dedy. KECUP HANGAT SATU-SATU. XOXO.

Dan karena seharian di kamar, guling sana guling sini, kerja hal-hal remeh, sore hari saya pun merasa, kok ada yang kurang yah? Biasanya ada makhluk bulet kecil berkaki empat berbulu warna-warni yang sibuk kesana kemari, dan mengeong minta makan, kok hari ini kamar saya sunyi senyap yah??
Ah, dan saya pun baru ingat kalau si Choco lagi saya "kurung" di teras atas karena  takut demam saya tambah parah kalau dekat-dekat dia :'(
Akhirnya sore kemarin saya pun 'menjenguk' si makhluk bulet kecil berkaki empat berbulu warna-warni itu, dan choco seakan ngomong "KANGEEN" dan 'minta makaaan' ke saya, hehehe..
Tapi, karena ditaruh diluar (biasanya si choco di dalam rumah atau nggak di kamar saya XD) si choco jadi buluk dan berantakan, saya pun memutuskan sepertinya ini waktunya memandikan  si makhluk bulet kecil berkaki empat berbulu warna-warni ini (yaelah panjang amat sebutan untuk Choco), dan sekalian menggunting kukunya yang sudah panjang, karena berdasarkan pengalaman yang kemarin-kemarin pas mandiin si Choco, tangan saya yang mulus sukses mendapatkan bekas cakarnya yang imut-imut :3


January 19, 2014

Pertanyaan singkat


Apakah kita akan kembali menjadi dua orang yang asing?



untukmu, yang baru saja memberi penjelasan padaku.

Untukmu yang memberiku harapan

Hari ini aku ingin sendiri, meringkuk sepi dalam selimutku yang dingin. Masih pagi, tapi hatiku sudah tersayat perih lagi. Menangis, padahal diluar langit cerahnya warna-warni.
Pernah kurasakan yang seperti ini, luka yang perih, sakit yang begini. Aku tak pernah berharap akan merasakannya lagi, padahal sudah cukup luka yang dulu belum tertutupi, tapi malah tertambah dan semakin bernanah berdarah lagi.
Apa memang tak bisa? Mengharapkanmu yang sudah memilikinya?
Aku pernah diingatkan, diberitahu, dinasehati oleh sahabat, oleh rekan sejawat, bahwa semuanya ini tak sehat, bahwa tak seharusnya aku bermain api dan berharap tak terbakar kemudian lukanya tak dirawat.
Namun, aku bisa apa?
Hatiku mendambanya sangat terlalu. Jiwaku mengharapkannya terlalu jauh. Ragaku menginginkannya sungguh.
Kemudian perhatiannya membuatku semakin ingin mendekatinya. Membiarkan jiwaku terhanyut dalam setiap kedekatannya, dalam setiap sentuhan jemarinya di tanganku, dalam setiap pelukannya yang membuat jantungku berdebar dan bertalu, dalam setiap kata-katanya yang menyejukkan kalbu. Padahal aku tahu, mengharapkannya menjadi milikku, adalah mimpi yang terlalu jauh.

Awalnya aku tak pernah berharap apa-apa, bahkan mengharapkanmu memiliki rasa untukku pun aku tak berani. Kita terlalu jauh, kau dengan kekasihmu, dan aku dengan kekasihku. Namun, sungguh rencana Tuhan tak adil untukku, kita didekatkan seolah kelak bisa bersatu, padahal dalam mimpipun itu terlalu lancang bagiku.
Kita mulai saling berbagi cerita, tentang apa saja yang mungkin bisa menjadi pemersatu kita, walau itu hanya keinginanku saja, kau tak pernah melihatnya dari sisi yang berbeda. Kau bercerita tentang milikmu, dan aku bercerita tentang hidupku, sambil sesekali kau mengeluh dan meminta nasihatku.
Hampir setiap malam, kau menjadi bagian dalam hari-hariku. Kosongnya kalbu yang kucipta sendiri, agar, entah darimana pemikiran bodoh ini muncul, kau bisa mengisinya, walau hanya sebatas, cerita.
Terlalu terburu-buru kah kalau aku menyebutnya  ini cinta?  Kalau iya, lalu apa namanya perasaan tak ingin melepaskan meskipun tahu kau tak mungkin berada dalam genggaman?
Lalu kedekatan kita, sepertinya bukan lagi sebatas teman. Ketika kau berkata kau juga sayang, ketika aku mengucap kata rindu. Terlebih ketika kau mengungkapkan kau sudah tak lagi bersama kekasihmu. Tahu kah kau? Waktu itu, aku sedih sekaligus bersemu.  

Namun, lagi-lagi aku termakan harapanku. Aku ingat kau sudah memperingatkanku, sudah mengancamku untuk tak berharap padamu. Tapi aku bisa apa? Egoku terlalu tinggi hingga menutup kenyataan sendiri.
Dan sekarang, disinilah aku, sendiri. Ketika lagi-lagi mendapati kenyataan, kau memang tak bisa kumiliki, bahkan dalam mimpi. Ketika aku mulai berontak menuntut sesuatu yang seharusnya tak pernah ku harap jadi milikku. Iya, aku sadar, seharusnya dari dulu, bahwa semua kedekatan yang tercipta, semua yang berusaha ku bangun agar terbentuk kata KITA, hanyalah ilusi belaka, hanya dari pihakku saja, sedangkan bagimu, entah bagaimana denganmu, mungkin, seperti kataku kemarin, aku adalah tempat pelarianmu.
Lalu dengan mudah kau berkata untuk mengakhiri saja, padahal memulai saja kita belum, mengakhiri semua yang terjadi diantara kita, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Sangat mudah sepertinya untukmu, saat kau berkata, lewat pesan singkatmu, bahwa tak akan ada lagi perhatianmu untukku. Sementara aku, menangis pilu berharap sedikit saja kau menginginkanku.

Seharusnya dulu ku dengarkan nasehat sahabatku, mengenai semua hal tentang harapan palsu, sayang waktu itu telingaku kelu, masih terbuai dengan ilusi-ilusi yang kucipta sendiri. Sekarang aku menangis sendiri, terbakar api yang kucipta dari tanganku sendiri, masih berharap tidak terbakar, padahal abunya sudah menyebar.

Ironi..


Untukmu yang selalu berkata tak bisa apa-apa.
Seharusnya aku tau, kau tau, itu saja.







Malam ini aku Batu

Malam ini aku batu..
Tak mau jadi yang pertama kali mengucap rindu, walau dalam hati tersayat pilu, menanti perhatianmu.
Tak mau jadi yang pertama kali bertanya tentang harimu, walau dalam hati bertanya-tanya, apa di harimu aku pernah terlintas dalam bias hasratmu.
Sesekali aku ingin egois, ingin merasa penting, ingin berharap dirindui, bermimpi untuk diingini.
Walau padahal aku sudah tahu pasti, tak ada guna aku berharap lagi, hatimu tak menyimpan rasa seperti hasrat gilaku.


aku.
yang katamu juga kau rindu.
dulu.

January 18, 2014

Untukmu yang selalu mengirimkanku pesan cinta

Terbangun dipagi hari, rutinitas ku bukanlah langsung mandi dan menggosok gigi, namun membuka ponselku dan melihat pesan yang kau tinggalkan disaat aku sedang berada di alam mimpiku.
Pesan cinta, kau tak pernah bosan mengirimkannya untukku, seakan itu adalah alat bantu nafasmu, kau lakukan di bawah alam tak sadarmu. Walaupun singkat dan tak bervariasi, aku tahu betul betapa kau tak bisa menjadi puitis, namun aku selalu tersenyum dan setitik sinar diam-diam menghangatkan hatiku, lalu aku pun siap menjalani hari ku.

Namun, aku pun tak bisa menghilangkan pertanyaan ini dari otakku, tak bosankah kau dengan semua itu? Tak marahkan kau dengan sikap tak acuh ku padamu? Yang selalu membalas pesanmu hanya dengan gambar wajah senyum padahal kau mengucap kata cinta padaku..

Kita pernah saling cinta, kemudian saling menebar luka, hingga akhirnya terpisah, kemudian saling cinta kembali, lalu saling menyayat luka lagi, dan akhirnya terpisah, yang ketika itu akulah yang memutuskannya, dengan alasan yang cukup membuatmu tak ingin mengerti.

Aku bahagia, walaupun sudah tak memiliki hubungan, kita masih saling menyapa, walau awalnya kita saling mencaci layaknya pemuda-pemudi labil yang patah hati, namun sikap ego kita perlahan teratasi. Kau mengerti, akupun mengerti.
Hingga akhirnya perasaan cinta yang dulu ada di hatiku, perlahan berubah untukmu, bukanlah lagi perasaan cinta menggebu-gebu seperti dulu ataupun perasaan egois ingin memilikimu hanya untukku, melainkan perasaan kasih, perasaan peduli, perasaan bahagia karena kau masih menginginkanku kembali untukmu.

Aku tahu, kelak kau akan lelah menungguku. Menunggu hatiku kembali terbuka untukmu.
Dan aku sadar kelak kau akan pergi menjauh, dan aku harus rela tak akan lagi mendapatkan pesan cintamu. Namun aku bisa apa? Aku tak ingin memberimu harapan palsu.
Tapi terimakasih, terimakasih untuk semua pesan cintamu.




seperti musim, semua akan berganti
hingga nanti kau akan menemukan penggantiku,
aku tetap bahagia menerima pesan cintamu.
untukmu.
dariku.

COMASU's 3rd Anniversary

Postingan ini juga sangat telat, walaupun begitu, sekali lagi mending telat daripada nggak sama sekali, iyakan?? (mending postingannya telat daripada datang bulannya yang telat #upppss)

Sesuai dengan judulnya, saya mau bercerita sedikit banyak tentang acara Ulang Tahun komunitas Cosplay tercinta saya "COMASU" yang ke - 3  tanggal 1 Januari 2014 kemarin \(^O^)/

Persiapan acaranya nggak sampai sebulan sebelum hari H, jadinya acaranya tidak terlalu meriah dan semerbak ala-ala acara ulang tahun anniversary di tipi-tipi (ya iyalaaahhh..) tapi tetap berkesan dan meriah ala anak-anak COMASU :)

Acaranya diadakan di salah satu tempat bersejarah di kota makassar, yaitu Benteng Roterdam. Sempat bingung juga awalnya mau diadakan dimana, karena nyari tempat yang pas untuk kegiatan seperti ini di kota makassar, sangatlah susah pemirsa :3
Tapi, setelah briefing berkali-kali bersama para member, search tempat dan bertanya sana-sini, terpilihlah Benteng Roterdam sebagai tempat pelaksanaannya. Ngurus izin pemakaian tempatnya itu pun susah-susah gampang, musti ketemu pengurus tempatnya lah (yang sangat susah ditemui, sering keluyuran soalnya -_-a), sampai sempat digantungin (udah kayak jemuran aja) sama pihak pengelolanya apakah gedungnya bisa dipinjam apa nggak, padahal sudah H-3 acara -_____-a (asli bikin saya dan bang deny galoo...)
UNTUNGNYAAAA... dua hari sebelum hari yang ditentukan, setelah beberapa kali menyambangi (ceilaaahh..bahasamu, ra'..) pengelolanya, surat izin penggunaan Gedung Hall nya turun juga, fiuuuhhh... (ini turun dalam arti sebenarnya loh, soalnya pak ketua pengelolanya ruangannya ada di atas #ihik) 

Dan di H-1 itulah, saya sibuknya sudah kayak ibu gubernur (masih mending ibu gubernur kemana-mana ada yang supirin, lah saya musti nyupirin diri sendiri -___-a), musti ngurus Kue Ulang Tahun, kue buat para tamu, persiapan dekor ruangan, ngantar surat izin keramaian ke pak polisi, dan apalagi nggak tau sampai lupa :3 Belum juga saya musti ngurus kostum yang bakalan saya pakai di anniversary, yang asli, bener-bener dikerjain H-1 -____-a


AND FINALLY, THE PARTY'S START \(^O^)/

Hadiah di Umur yang ke- 22

Tanggal 28 Desember 2013 kemarin (iya tau, kemarinnya udah lama pake' banget, tapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali kan ;) ) alhamdulillah saya pun bisa yang namanya ber-ULANG TAHUN (>///<)
walaupun umur bertambah tua, jiwa dan wajahnya masih tetap awet muda *plaaakkk*

Rasa syukur kepada ALLAH swt. karena masih diberi umur panjang, kesehatan, karir (ceilaah), dan orang-orang yang setia menemani saya sampai sekarang ini.
Harapan terbesar saya diumur yang ke-22 cuman SATU, "BISA SEGERA PAKAI TOGA" a.k.a "SARJANAH" :3
Setelah kuliah ngalor-ngidul, TA nggak beres *uhuuk, keselek biji salak*, saya berharap tahun ini bisa pokus kerja TA (walaupun sampai detik ini, masih saja nganggurin TA di-sudut laptop yang terdalam)
Harapan-harapan kecil lainnya sepertinya nggak terlalu banyak, mau minta pacar baru? Entar aja, beresin kuliah dulu, beresin kerjaan, terus ke pelaminan XD (gaya..kamu, Ra'.. emang calonnya ada??)

Alhamdulillah juga, di ulang tahun yang ke- 22, lumayan banyak yang ingat :'), dan ngasih kado, hohoho..
Walaupun nggak dirayain sama sekali, karena emang ulang tahun saya nggak pernah dirayain, paling-paling cuman traktir teman-teman dekat makan, pernah ada yang buatin surprize party, tapi seadanya, nggak heboh-heboh amat ala anak muda-mudi jaman sekarang XD, tapi ada yang ngasih kado :)
Pengen pamerin foto-foto hadiahnya, sekalian ucapan terimakasih juga :)

Postingan awal tahun, tentang patah hati..

Akhirnya aku sadar, aku hanya tempat pelarianmu..
Darinya yang sempat menyakitimu..
Darinya yang terkadang, katamu, tidak mengerti dirimu..
Akhirnya aku sadar, aku hanya tempat singgah sementaramu, hanya itu..

Namun dalam waktu yang singkat itu, kau berhasil memporak-porandakan hatiku..
Membuatku berharap, terlalu berharap, hingga akhirnya sadar harapan itu semu..
Kau membuatku berfikir, mungkin aku bisa mendapatkan cintamu, walau secuil, pun setetes,
Namun ternyata rasa sayang yang kau ucapkan itu, berbeda dari yang aku mau..

Aku tidak ingin menjadi sok suci dengan mendoakan kebahagianmu denganmu dengannya..
Karena seharusnya doa itu datang dari hati yang terdalam,
Tapi bagaimana mungkin aku mendoakanmu, jika hatiku telah kau hancur remukkan?