February 22, 2018

Makassar yang basah

Akhir-akhir ini Makassar basah di malam hari.
Siang hari sangat terik, lalu petang mulai mendung, dan ketika tiba malam, hujan turun.
Tidak kira-kira, harus memakai mantel hujan jika kamu tak ingin basah, harus menyalakan wiper mobil jika tak ingin pandanganmu terganggu tetes hujan.
Banyak juga yang terpaksa berteduh dipinggiran jalan, dibawah atap bangunan atau dibawah jembatan penyebrangan. Mereka lupa membawa mantel hujan, atau mungkin sengaja tak bawa, mengira sudah tak mungkin turun hujan, karena siang terlalu terik untuk meramalkan akan hujan ketika malam.

Disaat seperti ini, sangat pas mendambakan secangkir cappucino panas.
Atau sepiring nasi goreng ditambah telur mata sapi setengah matang. Lapar.

Disaat seperti ini, biasanya tiba-tiba ingin mengobrol panjang dengan seseorang. Saling bercerita tentang hari kamis yang panjang, mengutuk karena tiba-tiba turun hujan, dan berbagi sepiring pisang goreng yang masih panas.

Sayangnya hanya ada setumpuk kertas laporan saat ini. Minta diselesaikan sebelum pukul sepuluh malam. Dan secangkir kopi hitam yang telah dingin dan tersisa sedikit hampir habis.
Tidak ada sepiring nasi goreng, atau pun seseorang teman bercerita panjang.
Tapi hujan masih deras. Belum ada tanda akan segera reda. Mungkin malam ini akan sangat panjang. Tak apa. Aku suka Makassar yang basah.

Disuatu sudut kota makassar.

R

No comments:

Post a Comment

Jejak para pembaca, boleh komen suka-suka :)