Setelah sekian lama nggak nge-posting di-blog lagi, (yang sebenarnya udah sering nulis, cuman nge-postingnya nggak jadi-jadi ) di akhir bulan september ini saya bermaksud nge-posting sesuatu yang lebih bermanfaat dari sekedar cuman nge-curhat di blog.. (blog-blog saya, mau ngecurhat kek, nyanyi kek, terserah saya dong #nggaknyate)
Jadi gini...tadi pagi saya kuliah Manajemen Proyek dan dosen yang ngajar adalah dosen ter-inspiratif (menurut saya) di kampus. Namanya ibu Triyatni. Beliau ini klo ngasih kuliah keren banget, cara ngajarnya juga bagus, pokoknya TOP BGT dah
Back to Topic, jadi kuliah saya hari ini tentang MANAJEMEN BIAYA (di-spidolin biar keren)
Dan dalam Slide yang ditampilkan oleh Dosen saya itu tertulis begini..
Kemudian, baru di-slide pertama saja ibu dosen sudah berbicara tentang betapa biaya yang kita keluarkan untuk kuliah itu tidak hanya dilihat dari BERAPA BIAYA SPP KULIAH KAMU PER SEMESTER, tapi juga semua biaya yang dikeluarin orang tua kamu, selama kamu kuliah.
Trus ibu dosen pun tiba-tiba berkata klo biaya kuliah yang seharusnya dibayar oleh seorang mahasiswa jika tanpa disubsidi oleh negara itu Minimal 50juta rupiah per 8 semester (ini untuk yang kuliah di teknik). Dan saya pun kaget
Biaya itu tuh buat ngebayar dosen, gedung buat kuliah, dan bla,.bla..bla.. pokoknya banyak..
Jadi, klo misalnya kita membayar SPP persemester tuh 750rb jadinya dalam 8 semester (perkiraan tamat dalam 4 tahun) kita ng-bayar hm.. *ngambil kalkulator* 6.000.000 rupiah, so Negara mengSUBSIDI kita, nge-bayarin sisa dari 50jt yang seharusnya kita keluarin, yaitu sebesar 44jt (buat yang biaya spp perbulannya beda silahkan hitung sendiri).
Saya pun jadi teringat, orang-orang yang kuliah nggak lulus-lulus tuh, berarti biaya yang harus diSUBSIDI oleh pemerintah semakin besar. ckckckck...
dan tiba-tiba saya jadi merasa harus cepat-cepat lulus, biar nggak nge-bebani negara yang udah banyak masalahnya ini
So.. buat kalian yang masih malas-malasan kuliah, ayo yang rajin, biar negara nggak rugi mensubsidi kalian, (pesan ini disampaikan untuk diri sendiri), ATAU sekalian nggak usah kuliah aja, biar negara bisa menggunakan 44juta itu untuk nge-biayain hal lain yang lebih layak untuk didahulukan, daripada cuman menghasilkan sarjana pengangguran *sigh*
Sepertinya, pembicaraan kali ini cukup berat buat saya, #mencobarileks
Okeh, sekian postingan saya hari ini, mudah-mudahan bermanfaat..
SALAM PRAMUKA!
Jadi gini...tadi pagi saya kuliah Manajemen Proyek dan dosen yang ngajar adalah dosen ter-inspiratif (menurut saya) di kampus. Namanya ibu Triyatni. Beliau ini klo ngasih kuliah keren banget, cara ngajarnya juga bagus, pokoknya TOP BGT dah
Back to Topic, jadi kuliah saya hari ini tentang MANAJEMEN BIAYA (di-spidolin biar keren)
Dan dalam Slide yang ditampilkan oleh Dosen saya itu tertulis begini..
Biaya adalah SEMUA pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Kemudian, baru di-slide pertama saja ibu dosen sudah berbicara tentang betapa biaya yang kita keluarkan untuk kuliah itu tidak hanya dilihat dari BERAPA BIAYA SPP KULIAH KAMU PER SEMESTER, tapi juga semua biaya yang dikeluarin orang tua kamu, selama kamu kuliah.
Trus ibu dosen pun tiba-tiba berkata klo biaya kuliah yang seharusnya dibayar oleh seorang mahasiswa jika tanpa disubsidi oleh negara itu Minimal 50juta rupiah per 8 semester (ini untuk yang kuliah di teknik). Dan saya pun kaget
Biaya itu tuh buat ngebayar dosen, gedung buat kuliah, dan bla,.bla..bla.. pokoknya banyak..
Jadi, klo misalnya kita membayar SPP persemester tuh 750rb jadinya dalam 8 semester (perkiraan tamat dalam 4 tahun) kita ng-bayar hm.. *ngambil kalkulator* 6.000.000 rupiah, so Negara mengSUBSIDI kita, nge-bayarin sisa dari 50jt yang seharusnya kita keluarin, yaitu sebesar 44jt (buat yang biaya spp perbulannya beda silahkan hitung sendiri).
Saya pun jadi teringat, orang-orang yang kuliah nggak lulus-lulus tuh, berarti biaya yang harus diSUBSIDI oleh pemerintah semakin besar. ckckckck...
dan tiba-tiba saya jadi merasa harus cepat-cepat lulus, biar nggak nge-bebani negara yang udah banyak masalahnya ini
So.. buat kalian yang masih malas-malasan kuliah, ayo yang rajin, biar negara nggak rugi mensubsidi kalian, (pesan ini disampaikan untuk diri sendiri), ATAU sekalian nggak usah kuliah aja, biar negara bisa menggunakan 44juta itu untuk nge-biayain hal lain yang lebih layak untuk didahulukan, daripada cuman menghasilkan sarjana pengangguran *sigh*
Sepertinya, pembicaraan kali ini cukup berat buat saya, #mencobarileks
Okeh, sekian postingan saya hari ini, mudah-mudahan bermanfaat..
SALAM PRAMUKA!
alhamdulillah..ada postingan baru lagi disini :)
ReplyDeletebelum lagi biaya yang dikeluarkan u/ kasih makan teman2 yang kerja tugas di rumah qta... (eh? siapa ya?hihi)
btw, mama rani dong baek..44jtnya buat pemerintah aja ;p
ndakji, insya allah tahun depan ngampus lagi.. di suatu tempat..ahahahha
hehehe.. iya.. lama tidak nge posting, blognya jadi penuh debu :)
ReplyDeletealhamdulillah klo mamarani mau kuliah lagi..
semangat :)
nanti klo mamarani kuliah, raninya dititip di tante ephon saja.. hahahaha...