March 6, 2012

Pengalaman membantu persalinan ibu hamil ∫(•.•)∫

Selamat pagi...
Beberapa jam yang lalu, ketika bangun pagi biasanya saya bakalan mencek TL, atau FB siapa tau ada pemberitahuan menarik, dan ternyata jeng..jeeeeng... si Mama Sedja sedang ngadain Giveaway... wohooo...!! Dan hadiahnya menarik pula.. wohooo... *lagi*

Well, berhubung temanya tentang kehamilan, dan saya sama sekali nggak tahu tips Cara Cepat Hamil atau tips-tips tentang kehamilan lainnya *berhubung sayanya belum pernah hamil #ihik* jadi saya cuma bakalan bercerita satu-satunya pengalaman saya tentang perjuangan buat melahirkan yang deuh... BERAT..
*bukan... ini bukan pengalaman pribadi saya =.=a, dan pengalaman tinggal bersama ibu hamil :)


Jadi, beberapa tahun silam *semacam sudah tua skali saya*, ketika saya "mengungsi" sekolah di kampung halaman, di Palopo, saya tinggal bersama Nenek saya (tantenya ayah) dan Tante saya, dan waktu itu tante saya sedang hamil 4 bulan (kalau nggak salah ingat) #ihik.

Banyak hal-hal yang menarik tentang tante saya yang sedang hamil ini yang terjadi selama ia mengalami yang namanya NGIDAM...
Misalnya saja, dulu, tante saya ini orangnya baeeekkkk skalii.. *sering ngasih uang buat jajan #ihik*, nah pas lagi hamil itu, si tante jadi "hobby" marah-marah dan gampang tersinggung, mungkin ini efek hamil kali yak? Apalagi hamilnya itu hamil pertama si tante, mungkin yaak.. mungkiinnn...
Terus, tante saya juga jadi "hobby" makan masakan saya #ihik, kalau makan malam dan bukan saya yang buatkan, biasanya si tante jadi malas makan :) (tapi ini berlangsung cuman sampai umur kandungan tante 7 bulan, *mungkin akhirnya tante nyadar tentang rasa masakan saya*)


Dan, ketika akhirnya tante saya ini melahirkan, waktu itu sedang dalam bulan ramadhan, dan saya pun terlibat didalamnya #tssaahh.. *kok bisa Ra'? | Bisa doong...
Jadi nih yaah.. Nenek saya ini (maminya tante) adalah seorang bidan yang sangat disegani di kampung tempat tinggal saya waktu itu, so, pas melahirkan, sudah ditetapkan bahwa tante saya ini bakalan melahirkan dirumah saja, apakah Nenek saya yang membantu persalinannya? Tentu Bukan #ihik, waktu itu sempat nanya' ke Nenek Mami (panggilan saya ke nenek saya) kenapa bukan beliau yang membantu persalinannya..

Saya: "Kenapa bukan kita' yang kasi melahirkan tante Ulan?" (*nama tante saya Ulan)
Nenek Mami: "Tidak bisa k' nak, tidak sanggup k' liat i nanti kalau melahirkan tantemu"

Iya..jadi nenek saya yang memiliki pengalaman membantu persalinan orang sudah lebih dari setengah hidupnya itu pun adalah SEORANG IBU, yang pasti bakalan tidak bisa melihat anaknya kesakitan ketika menjalani proses persalinan.

Naah... karena hal itu lah, jadinya saya yang membantu proses persalinan tante saya..
*Haah?? Kamu yang ngeluarin bayinya juga Ra'?* | Bukaan.. bukaan.. | *Jadi? | Sabar dikitlah.. ini juga baru mau dicerita...


Jadi, waktu itu nenek saya minta tolong sama temannya sesama bidan yang juga sudah berpengalaman, buat membantu persalinan tante saya.
Akhir bulan September, (tepatnya tanggal berapa saya lupaa, maaf yak permirsa =.=a, tapi kalau nggak salah sih tanggal 27, kalau nggak salah yaak..) pagi hari, tante saya sudah mulai merasakan sakit yang tidak seperti biasanya ketika ia hamil, kemudian akhirnya nenek saya menyimpulkan kalau hari ini si tante bakalan melahirkan \(^.^)/


Proses persalinannya cukup "susah", karena tante saya itu bertekad melahirkan secara normal. Sejak mengalami kesakitan ketika habis maghrib, sampai 2 jam setelah tanda-tanda pembukaan belum muncul.
Dan jam 10 malam, tante saya sudah pembukaan 1..
Mengapa diatas saya heboh menulis kalau saya membantu persalinan tante saya ini? Karena memang waktu itu saya ikutan membantu...=.=a
Jadi, waktu itu saya sibuk disuruh ini itu sama nenek saya..
#awal sebelum pembukaan 1
"Ratna, masak ki' air panas, nak.."
"Ratna, ambil itu sarung dilemari, nak.."
"Ratna, mana mi itu air panas..?"

#ketika tanda-tanda bayinya sudah mau keluar
"Ratna, ambilkan tante ulan air minum, nak.."
"Ratna, pergi ki' beli betadine dulu disebelah.."
"Ratna.."
"Ratna..."
"Ratna.."
Dan banyak lainnya, yang saya sudah lupa waktu itu disuruh apalagi..

Lalu... jeng.. jeng..jeng... lepas tengah malam, (kalau tidak salah pukul 00.15) akhirnya Bayinya keluar \(^o^)/, bayi perempuan yang unyu dan waktu itu dengan mata kepala saya sendiri (bukan mata pinjaman) saya melihat anak tante saya itu keluar dari perut tante dengan dibantu ibu bidan, melihat bayinya penuh darah dan menangis menandakan ia hidup dan selamat :D,
Om saya pun (kakaknya tante) mengumandangkan adzan di telinga adik sepupu saya itu sesaat setelah ia keluar ke dunia.
Rasanya kayak apa melihat seseorang melahirkan? NGERI DAN TAKJUB
Ngeri melihat perjuangan dan rasa sakit ketika melahirkan (apalagi melahirkannya normal) dan Takjub melihat perjuangan tante saya untuk melahirkan si bayi :')

Dan akhirnya adik sepupu perempuan saya itu diberi nama ANDI NAURAH RAMADHANI, Naurah yang artinya Bunga, dan Ramadhani karena ia lahir di bulan Ramadhan, dan kata Andi diambil untuk setiap keturunan Andi (bacanya Andi') *ayah dan ibunya adalah seorang keturunan dengan nama Andi'*

Mau menampilkan foto, tapi sayangnya dikala itu saya belum punya kamera buat foto-foto.. hiks..
Jadi, saya kasi fotonya si Naurah yang sekarang sudah besar saja yah :D

Naurah (kanan) dan adiknya Rika yang sekarang sudah berumur 7 tahun

Fiuuuhh..
*Nggak nyangka tulisan saya jadinya sepanjang ini #ihik*

Pengalaman saya tentang kehamilan yang nggak mungkin bisa saya lupa :)
Bagaimana dengan kalian??

Tulisan ini ikutan Giveaway di blognya Mama Sedja “Pengalaman yang berkaitan dengan kehamilan”.





10 comments:

Jejak para pembaca, boleh komen suka-suka :)